Wednesday, August 13, 2014

MATERI SENI BUDAYA SMA K-13 KELAS X : 01

MATERI SENI BUDAYA SMA K-13 KELAS X:01 A. PENGERTIAN MUSIK Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar musik, seperti di rumah, sekolah, atau mall, tempat rekreasi, dan tempat lainnya. Dapatkah kita mendefinisikan istilah musik tersebut dengan tepat ? Apa saja definisi musik yang pernah anda ketahui ? sampai saat ini terdapat beberapa definisi yang diketahui masyarakat umum, di antaranya adalah :  Musik adalah bunyi yang enak didengar, benarkah? Mari kita me-reviev ketiga defini di atas, jenis atau genre musik apa yang kamu sukai ? sekarang, coba kamu dengarkan beberapa jenis atau genre musik seperti dangdut, tradisional, campur sari, pop, jazz, keroncong. Lalu jenis musik apa yang kamu sukai dan tidak kamu sukai?. Misalnya di antara kamu ada yang menyukai musik pop tapi tidak menyukai musik dangdut. Berdasarkan definisi musik adalah bunyi yang disukai manusia, maka kamu akan memandang bahwa pop merupakan musik, maka dangdut mungkin tidak kamu sukai maka akan kamu anggap bukan musik.  Musik adalah bunyi yang terdiri dari ritmik dan melodi yang teratur, benarkah? Lalu bagaimana dengan definisi musik yang kedua di atas, coba kamu mencari musik-musik di internet yang berasal dari Afrika atau dari Irian, misalnya. Mereka sering kali memainkan intrumen-intrumen perkusif ( alat musik tak bernada ), seperti gendang ( jimbe ), drum, tepuk tangan, hentakan kaki yang menghasilkan bunyi ritmis tanpa nada atau melodi. Dengarkan contoh pola ritme 01 berikut : Apakah kamu setuju dengan definisi yang menyatakan bahwa musik adalah bunyi yang enak didengar? Enak merupakan suatu konsep yang mempunyai makna yang berbeda dari masing-masing orang. Coba kamu bandingkan musik yang terdengar di telinga dengan rasa pedas pada suatu makanan yang terasa dilidah kita, misalnya. Bagi sekelopok orang yang suka dengan rasa pedas makanan itu dikatakan enak, tapi bagi yang tidak suka pedas makanan itu dirasakan tidak enak. Kondisi ini dapat digunakan untuk mendefinisikan musik. Bagaimana pendapat kamu tentang definisi musik sebagai bunyi yang terdengar ‘enak’ di telinga? Misalnya, apabila kamu memandang musik pop sebagai musik yang ‘enak’ dan keroncong sebagai musik yang tidak ‘’enak’’, apakah kamu akan menganggap keroncong bukan musik ? Jelaskan pendapatmu  Musik merupakan bahasa yang universal, benarkah? Adapula sekelompok orang yang memandang musik sebagai bahasa yang universal. Bagaimana pendapat kamu tentang definisi itu?sekarang coba bayangkan, misalkan kamu berkunjung ke suatu kelompok masyarakat yang berbeda dari dari daerah asalmu. Apakah kelompok masyarakat itu menggunakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi antar anggota masyarakat ? apakah komunikasi antar anggota masyarakat itu dapaat kamu pahami dengan baik? Apabila kamu tidak memahami apa yang sedang mereka komunikasikan, apakah “ bahasa” dapat dikatakan bersifat UNIVERSAL? Sekarang, kita ganti kata ‘bahasa’ menjadi ‘musik’. Apakah musik terdapat dalam setiap kelompok masyarakat/daerah?. Apakah musik yang mereka mainkan dapat kamu pahami dengan baik? Apabila kamu tidak memahami musik yang dimainkan oleh sekelompok musisi dari budaya yang berbeda, apakah merupakan bahasa yang UNIVERSAL?Jelaskan pendapat kamu ? Setelah kita me-review beberapa definisi musik yang umumnya diketahui masyarakat umum, doba diskusikan definisi musik menurut pendapat kamu sendiri dan jelaskan alasan dari definisi tersebut dalam kolom di bawah ini ! KONSEP PENGERTIAN ALASAN Musik ........................................................ ....................................................... ....................................................... ....................................................... .................................... .................................... .................................... .................................... Pengertian musik yang telah kamu diskusikan tersebut diharapkan dapat digunakan untuk memaahami seluruh jenis /genre musik dalam seluruh kelompok masyarakat di dunia’ Apakah definisi tersebut dapat menjelaskan beragam jenis/genre musik yang ada dalam masyarakat? Diskusikan pendapat kamu dalam kelompok, kemudian isilah kolom berikut ini dengan tanda (√) Jenis/ genre Musik Kesesuaian Definisi ya tidak Musik klasik ( barat ) Musik pop Musik jazz Musik keroncong Musik tradisional Musik perkusif Musik kontemporer Musik dangdut Musik gamelan Oleh : hartobalok Sumber: buku elektronik sma kelasx-K13,kemdikbud.go.id

Sunday, March 30, 2014

Rumah Adat Jogja-Joglo Kuno

Rumah adat Jogja ini terletak di RT.36/RW.09 dusun Kalikutuk, desa Tuksono, kecamatan Sentolo,  kabupaten Kulon Progo - Jogjakarta, dengan bahan dasar kayu jati. R








Rumah Joglo ini sudah berumur kurang lebih 200 Tahun dan sekarang yang memiliki merupakan keturunan alhli waris yang  ke-4 yang bernama Drs. Suharto  salah seorang PNS guru SMA Negeri 4 Banjarbaru-Kalimantan Selatan.  Foto yang memegang thropy,dari pasangan ( Hadi Prayitno-Sarinten Alm ) keturunan ke-3 .

Thursday, March 20, 2014

Teater -09 SMAN 4 Banjarbaru pentas di gedung serba guna UNLAM Banjarmasin dalam rangka sosialisasi pemilu 2014 terhadap pemilih pemula.

Foto Pribadi 23 Sept 2013









Persiapan Aruh Sastra-Banjarbaru 2013

Komunitas musikalisasi d.AR-09 sedang berlatih di Taman Vander Vil - Banjarbaru

Naskah FL2SN ( Mamanda ) 2014



SINOPSIS
SAUDAGAR KAYA TAPI LUPA
Oleh : Drs. Suharto

          Di sebuah kampung yang sebagian besar para penduduknya  mempunyai adat kebiasaan bermusyawarah untuk memecahkan setiap masalah yang timbul, dipimpin oleh seorang pambakal yang bijak dan berwibawa, sehingga setiap anggota masyarakat kampung Cahaya Baru selalu tunduk dan hormat. Hal ini dikarenakan oleh setiap kebijakan yang diambil selalu berfihak kepada masyarakat Banyak.

          Kapambakalan kampung ini layaknya sebuah kerajaan yang mempunyai struktur pemerintahan  kerajaan, hanya bedanya kalau kerajaan dipimpin oleh seorang raja sedang kapambakalan dipimpin oleh seorang pambakal yang wilayah kekuasaannya lebih kecil.

          Pada suatu saat seorang pambakal sedang memimpin musyawarah rutin mendapat laporan dari sekretaris kampung atau karani bahwasanya ada seorang saudagar kaya yang ingin mendirikan proyek besar di area resapan air dan ruang terbuka hijau. Khawatir kabar itu benar adanya maka pambakal dengan penuh penasaran mengutus kepada seorang kepala keamanan untuk mengecek kebenaran berita tersebut, dan berangkatlah seorang kepala keamanan ke lokasi proyek.

          Kemudian di sisi lain ada sepasang suami istri yang akan  di sawah dekat dengan lokasi proyek karena kecapean berjalan mereka  beristirahat di sebuah gubuk sambil memikirkan terhadap masa depan daerah resapan air dan ruang terbuka hijau yang bakal hilang oleh karena ulah saudagar kaya yang tidak memikirkan kepentingan orang banyak. Ditengah hangatnya pembicaraan orang kampung suami istri tersebut datanglah Utuh kadut yang tak lain adalah sudagar kaya dengan perangai yang tidak menyenangkan maka terjadilah perkelahian diantara mereka, karena tidak seimbang maka orang kampung terdesak  dan  berteriak-teriak minta tolong, kebetulan di saat yang bersamaan seorang kepala keamanan lewat dan Utuh kadut dapat diringkus dan dibawa ke rumah pembakal untuk diadili dan kemudian dipenjarakan.







 SAUDAGAR KAYA TAPI LUPA
 oleh : Drs. Suharto
Adegan I
 SUASANA  DI DEPAN PINTU GERBANG PENJAGAAN BALAI MUSYAWARAH KAPAMBAKALAN KAMPUNG CAHAYA BARU
PAMBAKAL KARANI MEMASUKI BALAI RAPAT MUFAKAT
PAMBAKAL :  Karani setelah kita sampai di pintu penjagaan mari kita memasuki balai untuk                                             melaksanakan  rapat mufakat!
KARANI        : Daulat pambakal !
PAMBAKAL:            Perkenalan.
PAMBAKAL : Karani, beta selaku pambakal handak batakun  kaya apa keadaan  kampung kita ?

 KARANI       : ( SAMBIL MEMBUNGKUKKAN BADAN DAN TANGAN MENGHORMAT ) Daulat
                          Pambakal,  gotong royong dan yasinan  masih berjalan sebagaimana mentinya,                                           kemudian para anom  baik laki  maupun binian  juga masih aktif berlatih kesenian,
                          namun menurut laporan penjaga kampung,  keadaan kampung kita sedang  kurang
                          kondusif pambakal.

PAMBAKAL : Maksud ikam  kurang kondusif nang kaya apa?
KARANI        : Maksud ulun kurang kondusif …… maksud ulun ( KARANI  SAMBIL MONDAR-                                     MANDIR , TANGAN KIRI DI   TARUH DI BELAKANG PUNGGUNG,SEDANG                                    TANGAN KANAN MENUNJUK-NUNJUK RASA MAINGAT-INGAT LALU  kurang                                 maksud ulun ada seorang saudagar kaya yang akan mendirikan  sebuah proyek dilahan                                 yang tidak tepat oleh karena daerah tersebut sebenarnya telah ditetapkan sebagai  daerah                   resapan  air dan  area terbuka hijau pambakal, dan semalam  urang-urang di sekitar                                      lokasi  itu sudah  kasak- kusuk  handak berdemo, pambakal
PAMBAKAL : Baik amun kaya itu, suruh warga tanang dan  menjaga ketentraman kampung  oleh                                    karena persoalan tersebut, siapa tahu  keina mereka pada bertindak sendiri-sendiri tanpa                            menghirakuan beta,  karena kita tahu urang-urang di kampung Cahaya Baru  ini adalah                                urang nang menjunjung tinggi nilai-nilai adat- istiadat , menjaga  sopan santun, saling                                hormat meng hormati, dan apabila ada perselisihan selalu diselesaikan dengan rapat                                   mufakat pokoknya ujar  urang wayah ini tu BAKARAKTER , apa benar begitu karani?
                           KARANI        : Inggih pambakal, jangan sampai urang-urang kita ni bertindak nang kada-
                                                     kada apalagi bertindak melampaui batas dan sampai anarkis, lebar  ham  kaina sebap
                                                     mulai bahari mereka  sudah kita bekali dengan pendidikan dan budi pekerti yang luhur                              paduka.
2

PABAKAL     : Ada benar sekali karani, kalau begitu coba engkau panggil seorang kepala keamanan                                  untuk  menghadap kepada beta empunya diri !

KARANI        : Daulat pambakal. ( KARANI I KELUAR LALU MENILPON KEPALA KEAMANAN )                               Ndan  pian dipanggil pambakal, ….. inggih, inggih, inggih Ndan! ( BERBALIK ) mohon                ampun pambakal , seorang kepala keamanan sedang dalam perjalanan.

PAMBAKAL : Kuucapkan terima kasih kepada seorang  karani, sekaramg kembali ke tempat yang                                    sudah engkau tempati .

Hansip             : Daulat pambakal.

K.KMN            : Cantik Wangi Persada aku punya nama, terpangkat sebagai kepala keamanan
                            di   kampung  Cahaya Baru ini. Telah bertahun-tahun aku mengabdi tidak pernah
                            mendapat cacat dan cela dari seorang pambakal. Ini semua karena ketangkasanku
                            dalam menyelesaikan masalah. Kulihat bendera kibar-kibaran diatas sungkul
                            balai musyawarah, pertanda rakat mufakat akan segera dimulai. Apa gerangan maka
                            seorang kepala keamanan dipanggil untuk menghadap seorang pambakal belum
                            terjawab oleh seorang kepala keamanan, ada lebih baik langsung ku tanyakan kepada
                           seorang pambakal

K. KMN            : Maaf pambakal,  seorang  kapala kaamanan datang manghadap
PAMBAKAL             :  Ku ucapkan terima kasih kepada kau  seorang kepala kaamanan karena musyawarah                                  akan sudah kita mulai. Kalau  begitu segera kau     menempati  tempat yang sudah beta                              sediakan.
K.KMN           : Trimakasih pambakal, namun sebelumnya hamba ingin bertanya kenapa seorang kepala                               keamanan maka dipanggil untuk menghadap, pambakal ?
PAMBAKAL : Menurut saudara karani keadaan kampung kita ini sedang tidak kondusif oleh Karena                               ada seorang saudagar kaya yang akan mendirikan proyek di daerah resapan air dan                                      sekaligus sebagai kawasan ruang terbuka hijau, maka untuk itu engkau ku utus untuk                                      memeriksa bujur kadanya habar tersebut, amun bujur tangkap orang nang melanggar                                       peraturan dan bawa kepada beta aku punya diri.
                           KEAMANAN            : Daulat pambakal, hamba mohon pamit  ( TANGAN MENGHORMAT SAMBIL                                           MEMBUNGKUKKAN  BADAN, LALU BERGEGAS KELUAR   )
                           PAMBAKAL : Karani,  kalau begitu musyawarah  kita tutup,  mari kita baistirahat.
Adegan II
SEORANG SUAMI ISTRI KAMPUNG TIBA DI LAMPAU DEKAT DENGAN PROYEK YANG AKAN DIBANGUN OLEH SAUDAGAR KAYA.
3
UMA               : Na abahnya sampai sudah di lampau kita  lapah aku abahnya ae.
ABAHNYA   : Bujur umanya ai ayu ja kita baistirahat dulu sambil memperkenalakan diri
UMA               : Permisi abahnya lah, Assalamuaalaikum o penonton perkenalakan ngaran ulun ni Siti                                 Ropeah artinya Siti yang rajin mengeruk rupiah, nah tahu kalau pian ? ayu abahnya pian                           pulang.
ABAH                        : Permisi umanya, Perkenalakan ngaran ulun Utuh Ulin artinya Utuh nang tinggal di Ulin,                           tugas ulun sebagai petani di kampung Cahaya Baru ini, pinanya cukup kalau umanya?
UMA               : Inggih Abahnya, ulun ni kahwatir tentang rencana pembangunan hotel di sekitar lampau                           kita  ini maka wadahnya tu amun kada tasalah wadah gasan menampung air atau daerah                            resapan dan sekaligus sebagai ruang terbuka hijau.
ABAH                        : Bujur uma ae, nang ku takutkan apabila nanti daerah resapan dan ruang terbuka hijau ini                           hilang habis ham kaena banua kita ni, pasti amun musim hujan banjir, amun musim                                    kemarau  kita kakaringan dan udara jadi panas karena tidak banyak pohon-pohon lagi.
UMA               : ( AGAK EMOSI ) Mun kayak itu, kita ajak urang-urang kampung semua berdemo, kita                              tentang proyek itu tampulu baluman dimulai proyeknya!
ABAH                        : Hadang dahulu umanya sabar-sabar, amun kita bertindak harus hati-hati berdemo itu                                 lain kabiasaan kita, kita laporakan aja lawan pambakal biar sidin nang menyelesaikan.
UMA               : Mun kaya itu ulun tasarah pian aja.
TIBA-TIBA DATANG SAUDAGAR KAYA YANG SUDAH LAMA MENGINTIP DAN MENDENGARKAN PEMBICARAAN KE DUA ORANG KAMPUNG TERSEBUT
U. KADUT     : HHHH…. Julak, Acil kamu handak melaporkan kan proyekku ini kah? Lihat dahulu                                 kamu ni siapa?
ABAH                        : Maaf dang sanak, bujur aku ni kada siapa-siapa aku orang jaba tapi aku tahu                                               bahwasannya proyek ikam ini pacangan bikin banua kita ni rusak oleh karena itu daerah                             resapan dan ruang terbuka hijau dang sanak.
U. KADUT     : Bah ikam ni kaya malaikat aja, sok suci wan sok mangarti, kada usah khutbah dengan                                aku pokoknya barang siapa menentang proyekku bakal berhadapan lawan aku, baik                                   hidup maupaun mati. Ayo kalian maju lawani aku. ( AKHIRNYA TERJADI                                                  PERKELAHIAN SENGIT ANATARA SAUDAGAR KAYA DENGAN ORANG                                             KAMPUNG, DAN KEDUA ORANG KAMPUNG TERSEBUT KALAH LALU 
4
                         BERTERIAK-TERIAK MINTA TOLONG, BERSAMAAN  ITU DATANGLAH KEPALA                           KEAMANAN DAN  MENOLONGNYA )
K. KMN          : Kenapa kalian berkelahi?
U. KADUT     : Maaf andika orang kampung ini menentang proyekku, makanya barang siapa yang                                     menentangnya akan berhadapan lawan diaku, kalau perlu kuhabisi!!!!!
UMA               : Tuan, tuan keamanan  ( MENUNJUK UTUH KADUT  ) inya tu urangnya nang                                           malanggar peraturan makanya tadi laki ulun sampai bekelahian, tuan!
K.KMN           : Tuh sebelumnya aku peringatkan hentikan proyek itu karena di samping kada baijin,                                  akibatnya akan menyengsarakan masyarakat di Cahaya baru ini.
U. KADUT     : HHH…. ( SAMBIL MEROGOH KANTONG LALU MENGELUARKAN DUIT,                                        DIKIPAS-KIPASKAN  DUIT TERSEBUT KEMUDIAN DILEMPAR KE DEPAN                                                KEPALA KEAMANAN ) kita damai aja bos, ambil uang itu.
K.KMN           : Dasar kada tahu diadat, aku lebih baik mlarat dari pada makan uang haram, sekarang                                 rasakan kepalan tanganku.
TERJADI PERKELAHIAN SENGIT ANTARA UTUH KADUT DAN KEPALA KEAMANAN DAN AKHIRNYA UTUH KADUT BISA DITUNDUKKAN.
Adegan III
PAMBAKAL  BESERTA STAF KAPAMBAKALAN KELUAR  MELAKUKAN MUSYAWARAH MEMBAHAS TENTANG KABAR PROYEK YANG MENYEROBOT DAERAH RESAPAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU

PAMBAKAL : Karani coba engkau menghadap aku punya diri, aku ingin bertanya apakah sudah ada                                kabar tentang kepala keamanan ?

KARANI        : daulat pambakal, hamba  mohon  ampun sabab hamba balum  manarima kabar dari                                     kepala keamanan  pambakal, mudah-mudahan seorang kepala keamanan dapat
                          membawa kabar yang baik.

TIBA-TIBA KAPALA KAAMANAN DAN  ORANG KAMPUNG MASUKI BALAI MUSYAWARAH SERTA  MAMBAWA UTUH KADUT  SAUDAGAR KAYA YANG MENYEROBOT DAERAH RESAPAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU.



5

K.KMN           : Mohon ampun pambakal seorang kepala keamanan datang menghadap

PAMBAKAL : Kapala keamanan bagai mana,  apa benar bahwasanya ada saudagar kaya yang akan
                          membangun proyek di atas daerah resapan dan ruang terbuka hijau?

KAAMANAN            : Daulat pambakal, mengenai kabar tersebut benar adanya  ini orangnya namanya Utuh                                Kadut  dengan segala cara ditempuhnya untuk memenuhi ambisinya, hamba berusaha                                mengingatkan dan bukannya menuruti tapi malah akan menyuap saya dengan sejumlah                              uang paduka.

ABAH+UMA : Bujur pambakale.

UMA               : Ulun wan abahnya ni saksinya dan sebelum kepala keamanan datang kami sempat                                     bahuwal untung tuan kepala keamanan datang jaka kada habis am kami.

U.KADUT      : Maaf pambakal hamba lupa, hamba mengaku salah, dan sadar kalau proyek itu                                           mengakibatkan kesengsaraan banyak  masyarakat  pambakal.

PAMBAKAL : Utuh kadut walau kamu sudah minta maaf dan  mengaku salah, beta selaku pambakal                               tetap memegang peraturan yang sudah kita sepakati  barang siapa yang melanggar                                      peraturan tetap kita masukkan penjara. Apalagi kamu berusaha menyuap aparatku itu                                   salah besar karena aparatku adalah orang-orang yang bersih.

U.KADUT      : Maaf pambakal, sekali lagi  hamba  mohon ampun.

PAMBAKAL:             kapala kaamanan, masukkan orang ini ke penjara sekarang juga

K. KMN          : Daulat pambakal ( WALAU TERIAK-TERIAK MINTA AMNPUN UTUH KADUT                                    TETAP DI PENJARA )

PAMBAKAL : Nah sudara-saudara beta berpesan kepada anda semua  jagan sekali-kali melanggar                                    peraturan yang telah kita tetapkan lestarikan, adat istiadat matan nini datu dan                                           lestarikan lingkungan sesuai dengan peruntukannya. Jangan seperti  UTUH KADUT                                   SAUDAGAR KAYA TAPI  LUPA. Untuk itu  musyawarah kali ini beta nyatakan                                     ditutup, mari kita  beristirahat.
                                                                                                                       
                                                                 SELESAI
                                                                                                            Banjarbaru, 16 Maret 2014